Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya.(wikipedia)
Puisi menurut KBBI :
1 ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2 gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3 sajak;
Oke guys, kali ini saya tidak akan bahas panjang lebar tentang puisi karena beberapa diantara kalian sudah paham namun masih bingung membuatnya, kalau kamu masih bingung kamu bisa lihat beberapa contoh puisi sederhana buatan saya.
Puisi
Bandung, 7 Juni 2014
Kuberitahukan rahasiaku lewat puisi
Yang mungkin tak terlalu di mengerti
Namun jika kau ingin mengetahui
Bacalah dengan hati, maka kau akan menyadari
Perasaan yang ada di dalam hati
Puisi bukanlah hal yang tak berarti
Melainkan puisilah yang selalu mengisi
Mengisi sebuah kekosongan yang sepi
Karena puisilah yang selalu menemani
Ketika perih menghampiri
Dan membuat sedih hati ini
Ketika patah hati
Puisi akan selalu hadir disisi
Menunggumu mencurahkan semua isi hati
Karena puisi tak kan ingkar janji
Luka Hati
Bandung, 28 Januari 2013
Kutuliskan puisi-puisi tak berarti,
Puisi berupa untaian kata menusuk hati,
Ketika kubacakan menyayat hati,
Entah sampai kapan bahagia kunanti,
Kan kusimpan luka ini di dalam hati,
Mungkin sampai aku mati.
Hanya Aku
Bandung, 28 Januari 2013
Semuanya meninggalkanku sendiri
Menghilang dari kehidupanku
Membiarkanku meneteskan air mata
Yang mengalir deras tiada henti
Membasahi pipiku dengan hangatnya
Namun tak seorangpun menghampiriku kemari
Teruslah pergi beranjak menjauh dariku
Hingga aku tinggalah sendiri disini
Terpaku, terdiam, membisu.
Penantian
Bandung, 28 Januari 2013
Dalam malam yang gelap gulita
Yang tertutup awan nan buta
Aku diam tanpa kata
Menunggu dirimu yang tak menentu
Dan pergi entah kemana
Seperti sebuah batu
Entah sampai kapan engkau masih begitu
Namun aku masih menantimu
Sampai ku dapat bertemu denganmu
Walau berabad-abad kan ku tunggu dirimu
Kenangan Sahabat
Bandung, 28 Januari 2013
Saat sedih, termenung dan terdiam
Tiba-tiba kau datang menemaniku bermalam
Memberi banyak tawa dan canda
Mengubah hidupku menjadi berarti dan bermakna
Suka dan duka berbagi bersama
Aku tersenyum, kaupun tersenyum
Aku menangis, kaupun menangis
Namun, saat kau menutup mata
Aku hanya dapat menangis dan merana
Kau seperti angin yang berhembus
Terasa ada namun cepat menghilang
Bagitu banyak kenangan tentangmu nan silam
Yang membentuk ukiran luas di langit nan kelam
Namun, mengapa kau menutup mata
Pergi tanpa mengucapkan sepatah kata
Mengilang tanpa melihatku yang merana
Kubuka lembaran baruku tanpamu
Sahabat, berbahagialah di surgamu
Untuk sahabatku di surga nan syahdu
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Bandung, 17 April 2014
Cinta,
Yang hanya membuat sebuah luka hati
Luka yang tiada arti
Walau hanya sebesar peniti
Namun menyisakan penyesalan tak berarti
Yang hanya dirasa seorang diri
Apalah arti mencintai,
Apabila bertepuk sebelah tangan
Yang terasa hanyalah diabaikan
Aku bukanlah serpihan-serphan
Yang selalu berandai-andai dan berangan-angan
Menanti sebuah jawaban
Kan kutunggu walau menyakitkan
Dan tak kan kujadikan sebuah penyesalan
Tiada
Bandung, 18 April 2014
Ingin kusampaikan sebuah kata
Kata yang membuat resah yang ada
Kan kucurahkan semua rasa
Walau sesak dalam dada
Walau sakit ketika ku tatap matanya
Terpancar kepedihan dari wajahnya
Sehingga ku tak berani mengungkapkannya
Mungkin ku menunggu terlalu lama
Sehingga semua menjadi sia-sia
Karena dia telah tiada
Meninggalkanku untuk selamanya
Cita – Cita
Bandung, 27 Mei 2014
Kubayangkan semua harapan
Kupikirkan semua khayalan
Kukumpulkan semua impian
Walau hanya semata-mata keinginan
Kan kujadikan semua menjadi kenyataan
Mungkin semua terasa menyusahkan
Namun tak kan keberatan
Walau semua hanya angan-angan
Namun semua bukan kebohongan
Semoga semua kan terkabulkan
Pergilah Cinta
Bandung, 27 Mei 2014
Pergilah cinta, kemanapun engkau berada
Pergilah cinta, tinggalkan kenangan yang ada
Pergilah cinta, lupakan semua ingatan yang tersisa
Pergilah cinta. Ketika kau berbeda
Pergilah cinta, jangan ingat segalanya
Pergilah cinta, jangan kembali terhadapnya
Pergilah cinta, ketika ku terjaga
Pergilah cinta, hingga ke ujung dunia
Dan datanglah ketika waktunya
Cinta Datang
Bandung, 27 Mei 2014
Cinta datang, tersenyum dan menyapa
Cinta datang, hanya terpikir aku dan dia
Cinta datang, curahkan semuanya
Cinta datang, membuat bahagia
Cinta datang, hadir disaat merana
Cinta datang, melupakan kesedihan yang terasa
Cinta datang, menyembuhkan sebuah luka
Cinta datang, tidaklah sama
Cinta datang, bukanlah hal yang biasa
Namun pergilah cinta ketika kau ingat terhadapnya
Karena Aku
Aku hanya ingin melangkah menghampirimu
namun aku tak mampu beranjak mendekatimu
bukan karena aku pemalu
mungkin aku hanyalah bayangan semu
karena aku hanyalah sebuah batu,
Aku hanya ingin mengungkapkan perasaanku terhadapnya
namun aku tak mampu berbicara dihadapannya
bukan karena aku tak dapat dilihatnya
mungkin kehadiranku tak terasa olehnya
karena aku hanyalah angin yang behembus melewatinya,
Aku hanya ingin menyampaikan sebuah keinginan
namun aku tak dapat pergi ke tepian
bukan karena aku selalu berangan-angan
mungkin sia-sia saja perjuangan
karena aku hanyalah ombak di lautan,
Aku hanya ingin menggenggam tanganmu
namun aku tak mampu meraih kedua tanganmu
bukan karena aku pengganggu
mungkin karena aku tak berarti bagimu
karena aku hanyalah butiran debu,
Aku hanya ingin mencurahkan harapan
namun semua adalah kebohongan
bukan karena aku penuh tangisan
mungkin aku terlalu penuh pengharapan
karena aku hanyalah tetesan hujan.
Kita
Bandung, 30 Mei 2014
Ini semua bukanlah tentang cinta
Melainkan tentang kita
Ketika cinta datang
Janganlah kau menghilang
Jika cinta sebagian dari hidup
Tanpanya semuanya menjadi redup
Namun cinta yang dahulu bahagia
Kini menjadi duka
Cinta yang selalu menemani
Kini tinggalah sepi
Cinta yang memang sebuah kenyataan
Namun semua penuh kebohongan
Semua tak kan kembali
Karena kita telah mengakhiri
Malaikat-Ku
Bandung, 30 Mei 2014
Malaikatku menyapaku setiap pagi hari
Memikul beban setiap siang hari
Menjagaku ketika datangnya malam hari
Ketika ku terluka
Ia yang akan kesakitan
Ketika ku sedih
Ia bahkan menangis
Ketika ku kedinginan
Ia memberikan selimutnya untukku
Bahkan ketika ku sendirian
Dalam lelah ia menemaniku
Ketika sudah gelap
Ia mengalunkan sebuah lagu hingga ku terlelap
Ketika ku terjatuh
Ia akan berlari menghampiriku
Ketika ku tertidur
Ia akan berada di sisiku
Dan ketika ku tersadar
Malaikatku adalah Ibu
Selamat Pagi Cinta
Bandung, 27 Juni 2014
Pagi yang begitu cerah
Terdengar suara burung yang berkicau nan indah
Terlihat bunga-bunga mekar nan meriah
Tercium bau embun nan basah
Mataharipun tersenyum dengan ramah
Terlihat cahaya di balik jendela yang pecah
Yang membuatku ingin melangkah
Sebelum aku lelah
Menghilangkan rasa gelisah
Ternyata pagi haripun semua tak berubah
Secangkir Kopi Untuk Ayah
Bandung, 8 Juni 2014
Terlihat ayah yang terdiam tanpa kata
Memikirkan nasib keluarga, terutama anaknya
Ia selalu tersenyum ketika melihat putrinya
Walau berat beban yang dipikulnya
Demi melihat putrinya bahagia
Ia selalu menyembunyikan perasaan sedihnya
Kan kuberikan secangkir kopi kepadanya
Secangkir kopi mocca biasa
Yang mungkin dapat melepaskan dahaga
Dan menghilangkan lelah yang ada
Teruslah Menunggu
Bandung, 12 Juni 2014
Kau hanyalah masa lalu
Dari sebuah kenangan yang telah berlalu
Dari sebuah kenangan yang telah berlalu
Tetapi mengapa kita saling bertemu
Dan kau masih tetap menunggu
Diam membeku di tempat itu
Namun percuma jika kau tak mengaku
Apa mungkin kau merasa malu
Ataukah mungkin aku tak tahu
Perasaanmu terhadapku
Apakah mungkin kau takdirku
Karena kau terus menunggu diriku
Bersama Pelangi
Bandung, 16 Juni 2014
Seandainya aku dapat menulis puisi
Di bawah pelangi di sore hari
Yang berwarna-warni setiap hari
Dan menari seperti bidadari
Bersama hujan yang kian berhenti
Semua hilang, bahkan sakit hati ini
Akupun mulai menyanyi dengan suara hati
Harapan Seorang Gadis
Bandung, 16 Juni 2016
Aku bukanlah seorang pelukis
Bahkan bukanlah seorang aktris
Melainkan hanyalah seorang gadis
Yang penuh dengan tangis
Dan berharap menjadi seorang penulis
Walau ku tak dapat menulis syair-syair yang puitis
Tetapi aku akan berusaha, Karena hobiku menulis
Cinta Sejati
Bandung , 16 Juni 2014
Tak kan ada cinta abadi
Yang ada hanyalah cinta sejati
Karena cinta sejati akan selalu menanti
Walau kau selalu menyakiti
Bahkan ketika kau bersembunyi
Ia akan terus mencari
Sampai ia berlari
Dan ketika kau patah hati
Ia akan segera mengobati
Walau kau tak mengerti
Ia akan selalu memahami
Sampai kau menyadari